Merawat Bumi, Merawat Iman: Kompetisi Esai Ekoteologi UIN KHAS Jember
Humas - UIN Kiai Haji Achmad Siddiq (KHAS) Jember menginisiasi Kompetisi Penulisan Esai Isu-Isu Ekoteologi sebagai ikhtiar membangun kesadaran ekologis yang berakar pada nilai-nilai keagamaan sekaligus menumbuhkan tradisi literasi akademik yang reflektif. Kegiatan ini digagas oleh Wakil Rektor I UIN KHAS Jember, Prof. Dr. M. Khusna Amal, S.Ag., M.Si., sebagai respon atas tantangan krisis lingkungan yang kian kompleks.
Kompetisi ini terbuka bagi sivitas akademika UIN KHAS Jember (dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa) serta masyarakat umum. Panitia mendorong peserta menuangkan gagasan secara individual melalui esai berbahasa Indonesia yang komunikatif dan populer, dengan panjang naskah maksimal 800 kata. Esai yang dikirimkan harus berbasis pengalaman atau realitas empirik terkait isu ekoteologi, bersifat orisinal, serta belum pernah dipublikasikan.
Pendaftaran dan pengiriman naskah berlangsung pada 5–17 November 2025. Setelah melalui proses seleksi dan penilaian dewan juri, panitia mengumumkan hasil kompetisi pada 8 Desember 2025. Sebanyak 20 esai terbaik dinyatakan lolos seleksi.
Peserta yang lolos mendapatkan sejumlah fasilitas, antara lain sertifikat penghargaan, karya yang akan dibukukan dalam bentuk antologi esai ekoteologi, serta uang pembinaan bagi 20 penulis terbaik. Dengan skema ini, kompetisi tidak hanya berhenti pada seremoni, tetapi berlanjut pada upaya pendokumentasian gagasan dan praktik baik ekoteologi.
Adapun 20 esai terbaik yang terpilih meliputi tulisan-tulisan reflektif dari berbagai latar dan wilayah, mulai dari praktik ekoteologi masyarakat kampung kopi, kearifan adat Baduy dan Papua, spiritualitas petani, isu sampah dan plastik, hingga refleksi iman di kawasan pesisir dan kota. Keragaman tema tersebut menunjukkan bahwa relasi agama dan lingkungan hidup dalam pengalaman sehari-hari masyarakat.
Melalui kompetisi ini, UIN KHAS Jember menegaskan komitmennya menjadikan kampus sebagai ruang dialog antara iman, pengetahuan, dan kepedulian ekologis. Seperti ditegaskan dalam semangat kegiatan, menjaga bumi sejatinya adalah bagian dari ibadah dan menuliskannya adalah ikhtiar merawat kesadaran bersama.
Pengumuman 20 Esai Terbaik bisa diakses pada: https://www.instagram.com/p/DR_peyrEi_3/?utm_source=ig_web_copy_link&igsh=MzRlODBiNWFlZA==
Penulis: Atiyatul Mawaddah
Editor: Munirotun Naimah



