info@uinkhas.ac.id (0331) 487550

Tadris IPS UIN KHAS Jember Gali Kearifan Lokal Mentawai dalam Kuliah Tamu Antropologi dan Etnopedagogi

Home >Berita >Tadris IPS UIN KHAS Jember Gali Kearifan Lokal Mentawai dalam Kuliah Tamu Antropologi dan Etnopedagogi
Diposting : Kamis, 09 Oct 2025, 09:37:29 | Dilihat : 265 kali
Tadris IPS UIN KHAS Jember Gali Kearifan Lokal Mentawai dalam Kuliah Tamu Antropologi dan Etnopedagogi


Humas - Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN Kiai Haji Achmad Siddiq (KHAS) Jember sukses menyelenggarakan Kuliah Tamu bertema “Kearifan Lokal dan Kehidupan Budaya dalam Perspektif Antropologi, Pendidikan IPS, dan Etnopedagogi: Membaca Kehidupan Budaya Masyarakat Kepulauan Mentawai.” Rabu (8/10/2025)

Kegiatan yang digelar secara hybrid di Ruang Rapat Gedung FTIK Lt.2 dan melalui Zoom Meeting ini berlangsung pada Rabu, 8 Oktober 2025 pukul 09.00 WIB. Acara dibuka secara resmi oleh Dr. H. Abdul Mu’is, S.Ag., M.Si., selaku Dekan FTIK UIN KHAS Jember, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya memahami kearifan lokal dan keberagaman budaya Nusantara sebagai sumber pembelajaran IPS yang kontekstual dan berkarakter.

Kuliah tamu ini menghadirkan pembicara utama Robert Choi Sudarno Sakombatu, M.Pd., dari Kelompok Solidaritas Tato Mentawai (Seni & Budaya) sekaligus pengelola Pondok Literasi Uma Baca Jaraik di Sipora, Kepulauan Mentawai. Dalam paparannya, beliau menjelaskan secara mendalam tentang filosofi hidup masyarakat Mentawai yang selaras dengan alam, praktik tato tradisional sebagai simbol identitas dan spiritualitas, serta nilai-nilai etnopedagogi yang dapat diintegrasikan dalam pendidikan IPS.

Menurut Robert Choi, “Kehidupan masyarakat Mentawai tidak hanya kaya akan tradisi, tetapi juga menyimpan nilai-nilai pendidikan yang relevan untuk membangun karakter generasi muda, seperti harmoni, gotong royong, dan penghormatan terhadap alam.”

Acara ini dipandu oleh Fiqu R. Mafar, M.IP., selaku Koordinator Prodi Tadris IPS FTIK UIN KHAS Jember, yang juga bertindak sebagai moderator. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari implementasi pembelajaran berbasis etnopedagogi, di mana mahasiswa diajak melihat langsung hubungan antara budaya lokal dan proses pendidikan.

Partisipasi mahasiswa dalam kuliah tamu ini sangat antusias, baik yang hadir secara luring maupun daring. Melalui sesi diskusi interaktif, mahasiswa diajak menggali nilai-nilai sosial budaya masyarakat Mentawai yang dapat dijadikan bahan ajar IPS di sekolah, terutama dalam konteks penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan mahasiswa Tadris IPS mampu mengembangkan perspektif antropologis dan etnopedagogis dalam memahami keberagaman budaya Indonesia, serta mengimplementasikannya dalam proses pembelajaran yang kreatif dan kontekstual.

Penulis: Madu Andira
Editor: Cahya Fikri

;