Rektor UIN KHAS Jember Beri Apresiasi Penyelenggaraan Haji 2025
Humas - Rektor Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, Prof. Dr. H. Hepni, S.Ag., M.M, menyampaikan apresiasi atas suksesnya penyelenggaraan ibadah haji tahun 1446 H/2025 M yang dinilai lebih tertib, nyaman, dan penuh peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya.
Ia menyatakan bahwa keberhasilan ini adalah sebagai cermin kepemimpinan yang solid dan kolaborasi optimal dari seluruh pihak terkait, khususnya di bawah koordinasi Amirul Haj yang juga menjabat Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar.
“Kami atas nama keluarga besar UIN KHAS Jember, menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran Kementerian Agama dan para petugas haji yang telah memberikan pelayanan terbaik bagi tamu Allah,” ujar Prof. Hepni, Rabu (18/6/2025).
Pernyataan Rektor UIN KHAS Jember ini senada dengan evaluasi yang disampaikan Menteri Agama dalam rapat bersama Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dan jajaran Amirul Haj di Jeddah, Senin (16/6).
Menurut Menag, penyelenggaraan haji tahun ini menunjukkan kemajuan signifikan, baik dari sisi layanan konsumsi, transportasi, maupun kepulangan jemaah yang berjalan tertib dan lancar. “Alhamdulillah, jemaah kita bisa pulang dengan senyum. Ibadah haji mereka berjalan dengan baik, tertib, dan jauh lebih nyaman,” kata Prof. Dr. Nasaruddin Umar.
Ia juga memastikan bahwa seluruh jemaah Indonesia telah menunaikan rukun haji, termasuk mereka yang mengalami gangguan kesehatan berat yang sudah dibadalkan. Ia mengungkapkan bahwa angka jemaah wafat maupun yang dirawat mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, termasuk 2023.
Rektor UIN KHAS Jember mengapresiasi berbagai peningkatan layanan yang dirasakan oleh jemaah, mulai dari transportasi bus Shalawat yang Rektor UIN KHAS Jember mengapresiasi berbagai peningkatan layanan yang dirasakan oleh jemaah, mulai dari transportasi bus Shalawat yang beroperasi 24 jam di Makkah, hingga hotel-hotel di Madinah yang berlokasi sangat dekat dengan Masjid Nabawi. Seluruhnya mendukung pelaksanaan ibadah dengan lebih mudah dan khusyuk.
Di samping itu, Menag juga tetap menyoroti sejumlah catatan teknis seperti ketidaksesuaian data antara PPIH dan penyedia layanan (syarikah), serta distribusi konsumsi dan kapasitas tenda di beberapa titik.
Menurutnya, sistem multi syarikah yang diterapkan tahun ini membawa dampak positif sekaligus tantangan tersendiri, dan evaluasi akan tetap dilakukan agar lebih terintegrasi ke depannya.
Di akhir keterangannya, Rektor UIN KHAS Jember berharap keberhasilan ini bisa menjadi motivasi bagi semua pihak, termasuk perguruan tinggi keagamaan Islam, untuk memberikan mutu pelayanan terbaik dan mampu meningkatkan kualitas pelayanan prima.
Editor: Munirotun Naimah




