Lingkar Kajian Strategis Seri #3, Wakil Rektor I UIN KHAS Jember Dorong Tradisi Intelektual Substantif
Humas - Wakil Rektor I UIN KHAS Jember, Prof. Dr. M. Khusna Amal, S.Ag., M.Si., menegaskan pentingnya membangun tradisi kajian yang substantif dalam dunia akademik. Hal itu beliau sampaikan saat menghadiri Serial Kajian Ekoteologi #3 yang membedah karya Ahkam al-Bi’ah fi al-Fiqh al-Islami karangan Abdullah bin Umar bin Muhammad As-Sahibany, Selasa (26/8) di Ruang Rapat Rektorat lantai 1.
Di hadapan dosen, alumni pascasarjana, dan komunitas Gusdurian Jember, Wakil Rektor I menyebut kajian ini sebagai kelanjutan dari spirit intelektual era 1970-an hingga 1990-an, ketika tokoh-tokoh seperti Mukti Ali dan Harun Nasution memelopori kebangkitan pemikiran Islam. “LKAS hadir untuk menyemarakkan kajian di UIN KHAS Jember, bukan dalam kerangka seremonial, tetapi untuk membicarakan hal-hal yang benar-benar substantif. Kita ingin berproses dengan konsisten agar lahir produk pemikiran yang berdampak dan bermakna,” ujar beliau.
Narasumber utama, Dr. KH. Abdul Haris, M.Ag., dosen UIN KHAS Jember sekaligus Ketua MUI Kabupaten Jember, menguraikan dimensi fikih lingkungan dalam kitab tersebut. Beliau menegaskan bahwa Islam menempatkan manusia sebagai khalifah dengan amanah menjaga kelestarian bumi. “Prinsip dar’u al-mafasid wa jalbu al-mashalih mengajarkan kita mencegah kerusakan sekaligus menghadirkan kemaslahatan. Kepedulian lingkungan adalah ibadah dan bagian dari tanggung jawab kekhalifahan,” jelas Kiai Haris.
Diskusi berlangsung hangat. Sejumlah pertanyaan kritis dari peserta menghidupkan forum, menegaskan posisi kajian ekoteologi sebagai ikhtiar akademik yang relevan dengan isu-isu lingkungan kontemporer. Kehadiran Prof. Amal sebagai motor penggerak dan KH. Abdul Haris sebagai pemantik pemikiran memperkuat citra UIN KHAS Jember sebagai kampus yang konsisten menautkan khazanah keislaman dengan tantangan zaman.
Penulis: Atiyatul Mawaddah
Editor: Munirotun Naimah




